Jumat, Juni 19, 2009

Riwayat hidup Yahaya bin mu’adz

“ Kenalilah allah saat anda senang,
Niscaya allah akan mengenali anda Saat susah “

Riwayat hidup Yahaya bin mu’adz

Kitab 2 tentang riwayat hidup para tokoh tidak ada yang menyebutkan keterangan yang lengkap lagi memuaskan tentang Yahaya bin mu’adz, dan dia tidak mendapat perhatian dan sebutan yang cukup tentang riwayat hidupnya. Jika ada sebutan mengenai dirinya, hal ini hanya berupa petikan yang pendek 2 terdiri dari sebaris, dua baris kalimat dan hanya inilah yang dapat aku temukan. Jika ternyata ditemukan sesuatu yang lain dari itu, hal tersebut merupaakan karunia yang besar. Jelasnya, beliau wafat pada abad ketiga Hijriyah, tepatnya pada tahun 258 Hijriyah.

Abu Naim AL Ashfahami dalam bukunya yang berjudul Hilyatul Auliya mengatakan ttg Yahaya bin mu’adz sbb :
“Orang yang suka memuji lagi bersyukur, menerima apa adanya lagi penyabar, dan selalu berharap lg suka memohon perlindungan kepada allah, dialah Yahaya bin mu’adz, seorang guru nasihat lg banyak berzikir. Dia menetapi pekerjaan pande besi untuk menghindarikan diri dari pandangan para hamba (tidak ingin terkenal), tidak suka tidur malam hari demi meraih kecintaan allah, dan tahan menghadapi berbagai kesulitan sebagai sarana untuk mendorongnya lebih bersyukur”


Ibnul Juzi dalam bukunya yang berjudul shafwatush shafwah mengatakan tentangnya :
Dia tinggal di AR RAY. Kemudian pindah ke Naisabur, lalu bertempat tinggal di sana hingga meninggal dunia. Mereka tiga bersaudarra, yaitu Ismail, Yahya, dan Ibrahim. Ketiganya ahli Zuhud.

Ibnul Imad dalam bukunya yang berjudul syadzaraatudz dzahab mengatakan :
Yahaya bin mu’adz Ar Razi seorang Zuhud lagi arif, orang yang bijak pada masanya, juru nasihat pada masa hidupnya dan wafat di Naisabur”

Al Khathibul Bagdadi dalam bukunya yang berjudul Tarikh Baghdad mengatakan :
“Yahya bin mu’adz alias Abu Zakaria Ar Razi adalah seorang juru nasihat. Dia berpindah dari Ar- Ray, lalu tinggal di Naisabur hingga wafat. Dia pernah datang ke Baghdad lalu bergabunglah dengan –nya para ahli ibadah. Mereka membuatkab mimbar untuknya, lalu mendudukanya di mimbar tsb dan mereka duduk dihadapanya seraya memohon perlindungan allah.

Al Imam adz Dzahabi dalam karya tulisnya yang berjudul sairu A’llamin Nubala (perjalanan hidup para tokoh yang mulia) memberikan komentarnya tentang Yahaya bin mu’adz :
Yahaya bin mu’adz Ar Razi adalah seorang juru nasihat, termasuk salah seorang syaikh terkemuka. Ia mempunyai kalam yang baik dan nasihat – nasihat yang terkenal.

Ar Zarkali dalam karya tulisnya yang berjudul Al A’laam (para tokoh) mengatakan tentangnya:
Yahaya bin mu’adz Bin Ja’far Ar Razi wafat pada tahun 258 Hijriyah. Ia seorang juru nasihat yang zuhud, tiada yang setara dengannya pada masanya, termasuk penduduk Ar Ray dan tinggal di Balakh. Ia meninggal dunia di Naisabur.

Ibnu Khalkan dalam bukunya yang berjudul Wafiyyatul A’yaan (kematian para tokoh) menyebutkan tentangnya :
Yahaya bin mu’adz adalah orang yang langka pada massanya. Dia mempunya lisan dalam subyek ar raja (harapan) , khususnya pembicaraan ttg ma’rifat. Ia keluar dari kampong halamannya menuju ke balakh dan tinggal di sana selama satu masa, lalu kembali ke Naisabur dan meninggal dunia di sana.

Dan masih namyak buku yang menceritakan Yahaya bin mu’adz yang tidak kami tuliskan lebih lanjut, karena terlalu banyak nya.
Wahai para pembaca yang tercinta bukalah jendela hati anda.karang berada dalam pertemuan dengan Yahya bin mu’adz Ar Razi, seorang ulama yang rabbani.

HZ.
“Cambuk hati” (Dr.Aidh Bin Abdullah Al Qarni)

0 komentar:

Posting Komentar